Rabu, 26 Maret 2014
Rabu, Maret 26, 2014

KANDUNGAN DAN MANFAAT IKAN GABUS (KUTUK-jw)

MANFAAT DAN KANDUNGAN GIZI IKAN GABUS




Manfaat dan kandungan ikan gabus. Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai,
dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga,
dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.

Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam
pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah,
kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan
mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali
ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang
masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara,
dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.

Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat
tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang
bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.


Manfaat Daging Ikan Gabus

Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pascaoperasi dan
melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan
HIV/AIDS (ODHA).

Keluar dari rumah sakit pascaoperasi, seperti sehabis persalinan, merupakan fase yang cukup kritis
karena pasien harus berjuang untuk kesembuhannya. Kita sering mendengar larangan mengonsumsi
makanan tertentu. Informasi itu kadang masuk akal, tetapi sering membuat bingung karena bertolak
belakang satu sama lain.

Secara umum sebenarnya tidak ada pantangan makan bagi pasien pascaoperasi, kecuali bila menderita
alergi atau mendapat pesan khusus dari dokter. Sehabis menjalani operasi usus misalnya, tentu kita
tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Sebaliknya, pascaoperasi persalinan, makan
banyak merupakan solusi untuk mempercepat proses penyembuhan, terutama makanan kaya protein,
vitamin, dan mineral.

Zat gizi sangat diperlukan untuk membantu tubuh melakukan proses penyembuhan pascaoperasi,
yaitu memperbaiki sel dan jaringan. Zat gizi berkualitas juga diperlukan untuk memperkuat imunitas
(sistem kekebalan) tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Salah satu bahan pangan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi pascaoperasi adalah ikan gabus.
Ikan gabus banyak dijual di pasar tradisional dan modern, umumnya dalam bentuk kering asin.
Karena itu, ikan gabus lebih dikenal sebagai ikan asin yang bergengsi.

Kandungan Gizi

Dilihat dari kandungan gizinya, ikan gabus tidak kalah dari ikan air tawar lain yang cukup populer,
seperti ikan mas dan ikan bandeng. ikan lain, keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya
yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan bandeng, tetapi lebih tinggi bila
dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan mas yang sering kita konsumsi.

Kandungan protein ikan gabus juga lebih tinggi daripada bahan pangan yang selama ini dikenal
sebagai sumber protein seperti telur, daging ayam, maupun daging sapi. Kadar protein per 100 gram
telur 12,8 gram; daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi 18,8 gram. Nilai cerna protein ikan juga
sangat baik, yaitu mencapai lebih dari 90 persen.

Selain itu, protein kolagen ikan gabus juga lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak, yaitu
berkisar 3-5 persen dari total protein. Hal tersebut yang menyebabkan tekstur daging ikan gabus lebih
empuk daripada daging ayam ataupun daging sapi.

Rendahnya kolagen menyebabkan daging ikan gabus menjadi lebih mudah dicerna bayi, kelompok
lanjutt usia, dan juga orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi
belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna.

Keunggulan protein ikan gabus lainnya adalah kaya akan albumin, jenis protein terbanyak (60 persen)
di dalam plasma darah manusia. Peran utama albumin di dalam tubuh sangat penting, yaitu membantu
pembentukan jaringan sel baru.

Tanpa albumin; sel-sel di dalam tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak
berkembang. Albumin inilah yang juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka.

Di dalam ilmu kedokteran, albumin biasa dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel
tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi atau pembedahan. Itulah sebabnya pasien pascaoperasi
sangat dianjurkan mengonsumsi ikan gabus, dengan harapan dapat membantu proses penyembuhan
di dalam tubuh.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Dr. Nurpudji A. Taslim dari Universitas Hasanudin,
Makassar, menunjukkan kadar albumin pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Sulawesi
Selatan, meningkat tajam setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus. Hal tersebut mempercepat
kesehatan pasien.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan pada bagian bedah RS Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
Hasil uji coba tersebut menunjukkan pemberian 2 kg ikan gabus masak setiap hari kepada pasien
pascaoperasi dapat meningkatkan albumin dari kadar yang rendah (1,8 g/dl) menjadi normal.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Hasanudin juga menunjukkan pemberian ekstrak ikan gabus
selama 10-14 hari dapat meningkatkan kadar albumin darah 0,6-0,8 g/dl. Para ODHA
(orang dengan HIV/AIDS) yang diberi ekstrak ikan gabus secara teratur, dapat meningkatkan
kadar albumin di dalam darah, sehingga berat badannya akan naik secara perlahan.

Selain membantu pembentukan jaringan baru, albumin yang berada di dalam darah juga berfungsi
untuk mengatur keseimbangan air di dalam sel, memberikan gizi di dalam sel, dan membantu
mengeluarkan produk buangan. Albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan di dalam
tubuh.

Tingginya kandungan albumin dari ikan gabus membuat ekstrak ikan ini mulai dilirik pihak rumah sakit
untuk diberikan kepada pasien pascaoperasi, yaitu sebagai pengganti serum albumin impor,
yang sangat mahal harganya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS, dari Universitas Brawijaya,
Malang, telah membuktikan kemampuan ekstrak albumin dari ikan gabus untuk menggantikan
serum albumin impor.

Harga serum albumin impor mencapai jutaan rupiah per 10 milimeter. Padahal, dalam satu kali operasi
paling tidak dibutuhkan 30 milimeter. Penggunaan ekstrak ikan gabus ini diharapkan dapat
mengurangi biaya operasi pembedahan yang selama ini dikenal sangat mahal.

Membuat ekstrak ikan gabus dengan cara sederhana, dapat dilakukan sendiri di rumah tangga.
Bagi mereka yang belum bisa mengonsumsi makanan berat, dapat merebus ikan gabus hingga seluruh
sarinya keluar. Sari ikan tersebut kemudian disaring dan dikonsumsi seperti minum air. Agar tidak
berbau amis, sari kaldu ikan gabus dapat juga dicampur jeruk nipis.

Ikan gabus dapat diolah dengan berbagai cara. Masyarakat Sulawesi Selatan dan Papua biasa
mengolah ikan gabus menjadi sup asam pedas, sedangkan masyarakat jawa dan Sunda mengolahnya
dengan cara digoreng. Masyarakat Banjarmasin biasa menggunakan ikan gabus untuk membuat
kerupuk. Variasi lain yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk abon atau disantan seperti ikan kakap.
Untuk bayi, ikan gabus dapat dipipil dan disajikan seperti nasi tim.

Ikan gabus sebaiknya disajikan dengan cara direbus, dikukus, ataupun dibuat sup. Ikan gabus goreng
atau bakar memang lebih nikmat, tetapi nilai gizinya turun. Selain itu, menggoreng biasanya dilakukan
dengan minyak berlebih, sehingga dapat meningkatkan kadar lemak pada ikan.

Padahal, ikan gabus termasuk bahan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi karena kadar
lemak dan kolesterolnya masih di bawah rata-rata. Bahaya lain yang mengintai dari ikan bakar dan
goreng adalah racun karsinogenik yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Seperti ikan air tawar lainnya, salah satu kelemahan ikan gabus adalah memiliki bau lumpur. Namun,
hal tersebut bukanlah alasan untuk tidak mengonsumsinya mengingat manfaatnya sangat luar biasa.
Untuk menyiasatinya, ikan gabus dapat dicuci dengan air kapur. Bisa juga direbus lebih dulu dengan
berbagai rempah, seperti kunyit ataupun jeruk nipis, baru kemudian diolah sesuai selera.

sumber : wikipedia Indonesia